Selamat Datang

Selamat Membaca dan Mohon Berikan Komentar Anda!

Jumat, 22 April 2011

"Bangsaku dan Negeriku"

di Bulan Ramadhan Melalui Perancangan Perencanaan Temporal)

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Oleh sebab itu, segala kegiatan termasuk pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar di bulan ini harus diselnggarakan dengan penuh kesungguhan hati( ikhlas)supaya menjadi amal ibadah yang dilipat gandakan oleh Allah.

Berbeda dengan pemerintah almarhum Gusdur, pemerintah presiden SBY menetapkan kebijakan agar dunia pendidikan tetap efektif di bulan suci Ramadhan, sebagaimana kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah itu pada tahun sebelumnya. Artinya setiap sekolah akan melaksanakan proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti pada hari-hari biasa.
Secara sederhana pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KMB) dapat diartikan sebagai sebuah proses komunikasi timbal balik yang sistematis dan purposif, serta melibatkan beberapa komponen didalamnya yang kohesif dan interdependence. Dengan demikian, pada dasarnya pembelajaran merupakan sebuah sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang membentuk sebuah integritas yang utuh dan masing-masing komponen saling berinteraksi atau berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun komponen-komponen pembelajaran itu meliputi tujuan, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, peserta didik/siswa, serta pendidik/guru. Dari sekian banyak komponen itu, komponen tujuan merupakan kiblat dari proses pembelajaran secara keseluruhan, karena semua kegiatan dalam pembelajaran diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Konsekwensinya perumusan tujuan pembelajaran ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan, karena tujuan pembelajaran harus relevan dengan sasaran yang dituju. Oleh karena itu, diperlukan adanya acuan-acuan yang dapat dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran yang relevan. Acuan-acuan itu diantaranya dapat berupa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan tingkat keberhasilan atau kualitas belajar seseorang.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Peran fungsi fisiologis tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindera. Pancaindera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindera yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan teling (Baarudin & Nur wahyuni, 2007: 19-20). Sedangkann faktor psikologis adalah faktor kejiwaan seseorang yang mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis tersebut diantaranya adalah kecerdasan, motivasi, minat sikap dan bakat.
Selain faktor-faktor endogen/internal, faktor-faktor eksogen/eksternal juga dapat memepangaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu lingkungan sosial, misalnya keadaan masyarakat atau keluarga, dan lingkungan nonsosial, seperti cuaca dan perangkat belajar atau keadaan sekolah.
Faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut mesti dipertimbangkan dengan baik, terlebih lagi di bulan suci Ramadhan nanti. Kondisi anak didik atau faktor internal, baik itu fisiologis maupun psikologis tentu akan sangat berbeda dibanding dengan kondisi anak didik pada bulan-bulan lain. kondisi fisiologis misalnya, anak didik akan masuk ke dalam kelas dengan kondisi kurang bugar dan akan cepat lemah, karena dalam keadaan berpuasa dan kurang tidur karena harus bangun untuk makan sahur. Demikian pula halnya dengan kondisi psikologis, motivasi belajar siswa akan berkurang seiring dengan kondisi fisik yang melemah. Faktor eksternal pun akan terasa kurang mendukung apabila faktor internalnya tidak bagus. Ketika kondisi fisik seseorang tidak bugar dan ia tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi, terkadang cuaca pun terasa jadi sangat menggangu; menjadi terasa sangat dingin atau terasa sangat panas.
Singkatnya, semua faktor yang mempengaruhi pembelajaran akan terasa menunjukan trend negatif di bulan Ramadhan. Walaupun demikian, hal itu tidak boleh djadikan alasan untuk tidak melaksanakan pembelajaran efektif, karena tujuan pembelajaran harus tetap tercapai dengan maksimal. Konsekwensinya pembelajaran di bulan Ramadhan harus dilaksanakan dengan cara berbeda dengan pembelajaran di bulan-bulan lain. Oleh karena itu, Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khusus untuk bulan ramadhan (temporal) mutlak harus dirancang sebagai salah satu solusinya. 
RPP khusus dapat membantu pengajar selama bulan Ramadhan, karena RPP ini dapat dijadikan sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, metode, media, dan evaluasi yang harus digunakan di bulan tersebut.
Kekhususan dalam konteks ini adalah penyesuaian beberapa komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan berbagai kondisi yang mempengaruhi kualitas proses dan hasil pembelajaran di bulan Ramadhan. Adapun beberpa komponen RPP yang mesti diberi kekhususan di bulan Ramadahan adalah sebagai berikut :
Pertama, Materi. Materi standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian selain harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik, mengandung nilai fungsional, dan praktis jika memungkinkan materi juga harus diarahkan kepada usaha meningkatkan keimanan peserta didik terhadap tuhan. Misalnya, memperkaya materi dengan muatan-muatan religi. Atau guru menyempatkan diri untuk menyempaikan muatan-muatan agama dalam kegiatan pembelajaran.
Kedua, Kegiatan pembelajaran. Proses ini merupakan tahap-tahap kegiatan yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik untuk menyelesaikan suatu materi standar. Tentunya kegiatan ini mesti diusahakan sesederhana dan seperaktis mungkin agar tidak terlalu menguras energi tetapi tetap fun dan tidak membosankan.
Ketiga, metode pembelajaran. Tidak semua metode pembelajaran sesuai untuk digunakan dalam mencapai kompetensi tertentu. Terlebih lagi jika kegiatan pembelajaran yang dinginkan di bulan Ramadhan adalah kegiatan pembelajaran sederhana, praktis dan menyenangkan maka konsekwensinya harus dipilih metode pembelajaran yang tepat yaitu metode-metode yang ringan tetapi efektif seperti Time Attack Puzzle, Pesawat Landing atau Bertukar Pasangan.
Keempat, media pembelajaran. Pemilihan media harus menggunakan pertimbangan bahwa media tersebut dapat melibatkan lebih dari satu alat indera peserta didik, terutama mata dan telinga supaya konsentrasi peserta didik tetap terjaga. Maka jenis media yang relevan dengan tuntutan tersebut lebih kearah media audio-visual terutama yang berbasis teknologi canggih seperti multimedia berbasis komputer.  
Kelima, Alokasi Waktu. Penentuan durasi waktu kegiatan pembelajaran tentunya tidak terlalu lama, karena jika terlalu lama akan menguras banyak tenaga sehingga membuat siswa cepat lelah bahkan cenderung membuat siswa jenuh atau memberontak. Dengan demikan penetapan waktu yang ideal adalah hal yang tepat, yaitu penetapan durasi waktu yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan kesiapan siswa di bulan Ramadhan.
Pembuataan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) khusus dan sementara ini, diharapkan dapat membuat proses pembelajaran tetap terselenggara secara efektif. Selain itu, diharapkan pembelajaran-pembelajaram di bulan Ramadhan menjadi pembelajaran yang menyenangkan sehingga dilaksanakan dengan penuh keikhlasan yang pada akhirnya akan menjadi ladang amal bagi setiap pihak yang melaksanakannya.

Penulis adalah alumni Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang lulus dengan predikat Cum Laude dan pernah menjadi jura lomba karya tulis ilmiah mahasiswa,  sekarang penulis menjadi salah satu staf pengajar (Mata Pelajaran PKn) di SMK Pariwisata PGRI Majalengka.
Berikut ini identitas lebih lanjut tentang penulis :
Nama              : Yayan S.Pd
Alamat           : Jl Kiara Agung No. 57 RT 08/ RW 04, Desa Cibunut
                        Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar